Syaefudin Simon
Kolumnis
Denny JA percaya mu'jizat? Wow. Aneh!
Doktor alumnus Ohio States University AS, konsultan politik dan pebisnis yang sehari-hari berbicara dan mengevaluasi setiap masalah dengan data, logika, dan algoritma -- tetiba, dalam diskusi kecil di kantor LSI Ahad (22/3/025), menyatakan sesuatu yang mengejutkan: hidupku penuh mukjizat!
Aku terkejut. Langsung menggeser kursiku ke dekat Denny. Apa aku salah dengar? Ternyata tidak.
Betul Denny berkata, banyak "mukjizat dan wahyu kecil" yang aku peroleh sehingga aku berkelimpahan dan bisa berbagi kepada sesama.
Aneh. Denny yang menyatakan bahwa agama adalah warisan kultural umat manusia; iman harus berlandaskan sains; cerita banjir Nuh dan Musa membelah Laut Merah adalah fiksi, ternyata manusia spiritual.
Habib Ali Samudra teman dekat Denny sejak mahasiswa bercerita -- suatu ketika, ia tidur di rumah Jojo, bersama Denny. Entah ada apa, cerita Ali, tetiba Denny salat sunah. Aneh, kata Ali, ini pertama kali aku lihat Denny salat, meski sudah lama bersahabat dekat.
Tetiba, pada tengah malam, Ali terbangun. Ia melihat cahaya memenuhi ruangan!
What? Apakah ini ada kaitannya dengan salatnya Denny? Ali pun tergagap. Hatinya berbisik, siapa Denny?
Budhy Munawar-Rachman, juga teman dekat Denny sejak mahasiswa dan pernah satu kos di Salemba, Jakarta, berkisah -- pernah menyaksikan, betapa hampir tiap malam, Denny bangun dan berbicara sendiri, seperti dialog dengan Tuhan.
Macam-macam masalah yang diucapkan Denny di tengah malam itu. Denny seperti sedang curhat kepada Tuhan.
Elza Peldi Taher, juga teman dekat Denny, punya cerita menarik. Waktu masih mahasiswa, Elza Denny, dan beberapa teman, berkunjung ke Mama Loren. Saat itu di tahun 1980-an, Mama Loren terkenal sebagai peramal ulung di Indonesia. Setelah Nama Loren memperhatikan kami, ujar Elza, peramal berdarah Belanda itu berkata: "Di antara kalian, nanti ada satu orang yang akan jadi orang besar. Kaya dan terhormat."
Mama Loren pun mrnunjuk kearah Denny. Mereka tertawa. Maklumlah saat itu, Denny adalah mahasiswa kere. Hidup dari menulis artikel di koran.
Denny bercerita, usai lulus S-3 dari Ohio State University, ia bekerja keras sekali. Nyaris 24 jam. Menjadi host di Metrotivi, penyiar radio, penulis tetap di beberapa koran, dan lain.-lain. Tapi hasilnya tak cukup untuk menghidupi keluarga. Apalagi saat itu sudah punya anak, ujar Denny.
Dalam kondisi seperti itu, Denny tak pernah menyerah. Ia terus bangun malam hari dan berdoa sambil menangis kepada Allah.
"Tuhan, berikanlah mukjizatMu yang membuatku kaya raya,". Doa itu terus diwiridkan di mana pun aku berada.
Saat aku lari pagi pun aku berdoa dengan khusu. Berikan mu'jkzaMu yang membuatku kaya raya."
Kemudian, secara ajaib, aku dipertemukan dengan seseorang. Orang itu siap bekerjasama membangun suatu usaha berdasarkan ide-ide Denny. Allah Maha Pemberi Mukjizat, saat itu Denny melalui lembaga survei politik pertama di Indonesia mendapat kontrak. Lingkaran Survey Indonesia Denny JA pun berdiri dan terus mendapat order dari klien.
Hasilnya seperti kita tahu, melalui LSI tadi, Denny berhasil mengantarkan SBY, Jokowi, dan Prabowo menjadi presiden. Lainnya, ratusan bupati dan gubernur. Doa Dennya pun terkabul. Uang berkelimpahan. Denny menjadi orang kaya.
Dr. Satrio Arismunandar, wartawan senior, menjadi saksi bahwa Denny adalah penulis pertama di Indonesia yang berharta satu trilyun. Dan harta itu terus berkembang. Berkelimpahan.
Dari situlah Denny membuktikan, mu'jizat itu ada. Dan Denny, merasakan getaran-getsrannya. Hingga hari ini, setiap akan menginvestasikan uangnya pada bisnis tertentu Denny terus berdoa: Tuhan, berikan mu'jizatMU yang membuatku kaya raya.
Ketika memasuki dunia bisnis, kata Denny, aku sering mendapat "wahyu kecil" -- dibimbing, bismillah ini dan itu. Dan terbukti berhasil.
Denny telah membuktikan bahwa prayer is the greatest power in universe. Tuhan mengabulkan doa manusia yang meminta kepadaNYA dengan sejuta mu'jizat. Dan mu'jizat selalu ada di mana pun jika kita menyadari keberadaannya dan berusaha meraihnya. Tentu melalui ucapan dan tindakan yang dicintai Tuhan Yang Maha Cinta.
