AmbaritaNews.com | Kabupaten Indragiri Hilir - Masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir tengah mempertanyakan langkah Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Inhil, Wandi, yang secara terbuka bergabung dalam tim sukses salah satu pasangan calon (Paslon) pada Pilkada mendatang. Tindakan ini memunculkan berbagai pertanyaan tentang integritas dan fokus Ketua KONI dalam menjalankan tugasnya.
Salah satu pertanyaan utama yang mencuat adalah: Apakah jabatan Ketua KONI sejak awal dijadikan batu loncatan untuk tujuan politik pribadi, khususnya dalam persiapan Pilkada?
Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan masyarakat, terutama komunitas olahraga di Inhil, Rabu (20/11/2024). Jika Paslon yang didukung oleh Ketua KONI tidak berhasil memenangkan Pilkada, bagaimana nasib organisasi olahraga di Inhil ke depan? Apakah KONI tetap mampu menjalankan visi dan misinya untuk memajukan olahraga tanpa terganggu oleh kepentingan politik?
Politik praktis dalam olahraga juga menuai sorotan dari sisi regulasi. Secara aturan, apakah seorang Ketua KONI diperbolehkan untuk terlibat dalam politik praktis? Banyak pihak menilai bahwa keterlibatan aktif dalam tim sukses Paslon berpotensi melanggar prinsip netralitas KONI sebagai organisasi independen yang seharusnya fokus pada pembinaan dan pengembangan olahraga.
Kepentingan politik dalam tubuh KONI dikhawatirkan akan berdampak langsung pada kemajuan olahraga di Indragiri Hilir. Fokus dan kebijakan KONI yang seharusnya murni untuk kemajuan atlet dan cabang olahraga di daerah ini dapat terganggu oleh tarik-menarik kepentingan politik. Dalam situasi ini, para atlet dan pelatih yang menjadi ujung tombak prestasi olahraga berpotensi kehilangan dukungan maksimal yang mereka butuhkan.
Masyarakat Indragiri Hilir mendesak adanya klarifikasi resmi dari Ketua KONI serta langkah tegas dari pihak terkait untuk memastikan netralitas dan profesionalitas KONI dalam menjalankan tugasnya. Kemajuan olahraga di daerah ini tidak boleh dikorbankan demi kepentingan politik segelintir pihak.
Salah seorang warga terkait tidak netral nya Ketua KONI menyebutkan "Berhubung Pilkada sudah diambang pintu, Rabu (27/11/2024) membahas masalah keberadaan Ketua Koni Inhil sdr Wandi mungkin akan menyita waktu dan konsentrasi para timses lainnya yang masih mengharapkan tambahan suara di ceruk ceruk pemilih milenial atau generasi muda yg masih banyak belum menentukan sikap pilihannya. Hal ini berdasarkan survey survey yg dilaksanakan akhir akhir ini" jelasnya.
Sebagai sikap dari media memang harus ini disampaikan ke publik guna untuk meluruskan keberpihakan KONI Pada salah satu paslon. Sekira nya hal ini bertentangan dengan AD/ART KONI maka perlu di adakan sidang etik KONI, dan kalau ini tidak dapat dijalankan maka konsekwensi yang harus di jatuhkan sekiranya paslon yang didukung kalah maka harus diturunkan/diganti dalam sidang istimewa KONI. maaf kalau ada yg kurang tepat dan siap untuk di revisi," ungkapnya.
Warga yang lain menambahkan "Apapun alasan wandi sebagai ketua koni inhil
Kalaulah pejabat publik sudah ikut politik praktis akan berdampak lansung pada organisasi yang di pimpin nya akan ada potensi pro dan kontra pada organisasi yg di pimpin nya karna ada kepentingan pribadi di dalam nya," jelasnya.
"Hingga berita ini terbitkan, Wandi selaku ketua KONI saat di hubungi melalui pesan whatsapp tidak merespon awak media. [Tim]