AmbaritaNews.com | Kabupaten Bogor - Pembangunan toilet atau yang disebut juga WC di Sekolah Dasar (SD) Negeri Cisarua 02 Kecamatan Nanggung terkesan tidak transparan didalam pelaksanaannya.
Pasalnya, ketidaktransparanan tersebut sarat dengan muatan korupsi, yang mana dilokasi pekerjaan tidak terlihat papan proyek.
Dari investigasi wartawan ambaritanews.com para pekerja terlihat tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) serta hanya 2 orang saja yang bekerja, 1 tukang dan 1 kenek.
Sementara itu, salah satu pekerja mengungkapkan, pekerjaan toilet atau wc sekolah ini baru berjalan 3 hari.
“Disini kami hanya bekerja saja, Pak. Kalau kepala tukangnya adalah Pak Kael,” imbuhnya, Rabu (8/11/2023).
Dia mengatakan, memang dari pertama kerja sampai hari ini papan proyek tidak ada Pak. Pastinya pekerjaan 4 unit toilet atau wc bukan dari swakelola, melainkan CV.
Menurutnya, material batu yang dibeli kepala tukang berasal dari kali sekitar, bukan dibeli dari toko material (toko bahan bangunan,red).
Berdasarkan hal tersebut, Pimpinan Redaksi (Pimred) Media Online ambaritanews.com Diori Parulian Ambarita atau yang biasa disapa Ambar mengaku kecewa kepada sejumlah instansi berwenang yang dinilai cuek dalam masalah ini.
 |
| Pimpinan Redaksi (Pimred) Media Online ambaritanews.com Diori Parulian Ambarita atau yang biasa disapa Ambar |
“Dalam hal ini Kepala Sekolah Dasar Negeri Cisarua 02 dan pemborong yang melaksanakan pekerjaan pembangunan toilet agar diperiksa Aparat penegak Hukum (APH),” jelasnya.
“Karena telah melanggar Undang-Undang No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,” tambah dia.
Ambar menjelaskan, yang terjadi di lingkungan SD Negeri Cisarua 02 Kecamatan Nanggung dalam kaitan adanya pembangunan yang telah disebutkan diatas adalah upaya terjadinya korupsi.
Bila itu dibiarkan, ujar dia, akan membuat kebodohan, karena informasi publik yang cukup signifikan dari mana sumber dan nilai anggaran pembangunan itu tidak dapat diakses oleh masyarakat.
“Ini fakta, bahwa pembangunan disalah satu lingkungan jenjang sekolah dasar yang notabenenya adalah tempat meningkatkan kualitas manusia (generasi bangsa) untuk berpikir cerdas, tapi sungguh amat luar biasa memalukan dengan pembiaran pelanggaran-pelanggaran,” Ambar menandaskan. [Dayat & Bogel]
